Pertemuan Singkat
Nomer antrianku masih panjang. 129 nomer
antrianku. Ku dudukpada sebuah sova yang berwarna. Tepat paling ujung.
Sambil memegang sebuahhandphone dan berkata “akh masih lamakah nomer
antrianku??”. Ujarku ketika itu.
Kusam. Sangat kusam bahkan rasa
ingin pulang terlintasdibenakku, kalau aku tidak butuh, aku tidak
mungkin ke sini. Pelayanan yangtidak professional dan cepat.
Yah
betapa tidak kesal dengan pelayan yang lelet dengan gajiyang besar? Coba
saja kalau aku direkturnya kan ku pecat itu satu persatu. Ketawaku.
Yah
sore itu. Aku berada dalam pengantrian sebuah bank untuktransfer uangku
ke sebuah atm milik buku koleksiku. Hem… ada suara langkah kakiyang
mendekat menyapa ku tiba-tiba. Untung saja aku gak punya masalah
jantung. Senyumku.
“Dek, boleh geseran??” ujar ibu-ibu itu.
“Boleh ibu, silahkan ibu disini, sambil ku persilahkan iaduduk ditengah dan aku masih duduk miris ditepat ujung”
Ibu
itu pun kemudian duduk, tanpa aku sangka, aku banyakhafal dengan
wajah-wajah adik kelasku. Tapi apalah daya aku tak mungkin hafal semua.
Jangankah menghafal mereka dengan RIBUANn, RATUSAN, ATAU bahkan puluhan
saja tidak. sepertinya hal yang mustahil bagiku, seperti seekor kelinci
yang pandai berenang. tidak mungkin bukan?
Yah
anaknya, anak dari ibu-ibu itu ternyata adik kelasku. Lamaantrian
panjang nomerku belum juga nomer ku dipangil. Untung saja ibu-ibu
itumengajak bicara padaku, coba kalau tidak. Mati kutulah aku. Pikirku.
Okelah
kali ini aku sedikit tidak bosan pada nomer antrianyang panjang itu,
tak terasa banyak hal yang kita bicarakan ketika itu. Masalahpenting
atau tidak penting urusan belakangan yang penting menjaga unmood
kuterjadi.
Pertemuan itu pertemuan singkat antara aku,
ibu, dan anaksemata wayang ibu tadi. Pertemuan yang pertama kali
menurutku sampaipembicaraan yang begitu banyak hal yang dibicarakan. Akh
nomer antrian yangmisterius aku tak menduga nomer itu menjadi nomerku
untuk aku mengenalnya. Bisakahnomer itu menjadi nomer misteriusku untuk
menjadikan nomer itu selamanyauntukku setiap aku menunggu antrian
panjang di sova itu. Atau bisakah tuhannomer misterius itu menjadi nomer
dimana aku banyak mengenal orang agar aku bisamenjaga anjuranmu??
Entahlah. Nomer itu nomer misterius, nomer yang mengenalkanaku pada
gadis kecil yang malu-malu nan ibu yang begitu hebat pada gadis itu.
Kini nomer misterius itu menjadi nomer keberuntungan ku untuk mengenalnyalebih jauh. Jauh. Seperti bumi dan langit.
ADE_SH17
#SORYMASIHBRTKAN
Senin, 08 September 2014
Posts by : Admin
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar